Latih Dirimu Bagian 2 | Bahagia dari Diri Sendiri

Apa yang membuatmu bahagia? 

Apa ketika kamu mendapat nilai A di setiap mata kuliahmu? 

Apa ketika bosmu berkata, gajimu naik per bulan depan?

Apa ketika pasanganmu rutin menyisihkan waktu untukmu di tengah kesibukannya?

Atau mungkin saat kamu mendengar kabar bahwa ada temanmu mencapai keberhasilan berkat saran dan bantuanmu?

Tampaknya memang tidak ada ukuran yang jelas untuk sebuah kebahagiaan. Pernah gak sih kamu justru cemas ketika nilai seluruh mata kuliahmu baik atau bahkan hampir sempurna? justru overthinking saat bosmu memberi kepercayaan lebih padamu? Bahkan kamu takut jika pekerjaan pasanganmu akan berantakan karena waktu yang rutin ia sisihkan? Hm, mungkin juga kamu bingung, mengapa temanmu berhasil menerapkan saran-saranmu, sedangkan kamu tidak. 

Hahaha, pikiranku terlalu menyebalkan ya?

Nah, ini nyambung dengan bagian pertama rubrik ini. Seperti kataku, aku adalah orang dengan banyak pertimbangan. Orang yang punya banyak pilihan konsep, gagasan, namun cukup sulit mewujudkan. Jadi, jika ditanya mengenai hal apa sih yang membuatmu bahagia?

Jawabanku hanya, ketika aku bisa percaya bahwa semua itu semudah  jalani saja dulu

Ya. hidup memang kumpulan pilihan-pilihan. Setiap alur yang kita lewati selalu menyajikan pertanyaan, mau yang mana? kemana? dengan siapa? Pertimbangan itu perlu, namun mencari terlalu banyak pertimbangan dalam penentuan pilihan ternyata cukup menghabiskan waktu dan energi. Seringkali, karena terlalu sibuk dengan pertimbangan kita lupa dengan hal lain yang menunggu giliran.

Seseorang pernah mengirim pesan singkat kepadaku, intinya, jangan terlalu khawatir dengan masa depan, lebih baik jalani saja yang di depan mata dengan maksimal.

Ditambah lagi setelah membaca bukunya Mark Manson yang populer dimana-mana. Katanya, "Anda tidak akan pernah bahagia jika Anda terus mencari apa yang terkandung di dalam kebahagiaan." terlihat menarik untuk disangkal, namun maknanya dalam. Coba baca bukunya!

Benar, kita tidak akan tahu apa yang ada di balik pintu jika kita tidak segera membukanya. Bisa jadi sepuluh menit dari sekarang hal baik dari balik pintu tersebut berubah, dan kita kehilangan kesempatan. Jalani saja dulu, Ros! urusan hasil urusan Tuhan.


Komentar