Postingan

Pekan Empat: Produktivitas yang Dipertanyakan [Fake Productivity]

Gambar
Sudah pernah mendengar istilah produktivitas palsu? atau istilah asiknya  fake productivity . Yang penasaran dan ingin evaluasi pola produktivitas, baca sampai akhir ya. Assalamualaikum, teman-teman. Pekan empat aku akan mencoba mengulas terkait istilah produktif yang akhir-akhir ini sering disuarakan ke telingaku. Aku pernah ada di fase memuja produktivitas. Dari zaman kuliah, obsesiku untuk terus 'bergerak' cukup tinggi, pokoknya harus ada kegiatan. Satu-satunya alasan dari obsesi tersebut adalah menghindari pemikiran-pemikiran jahat ketika nggak ngapa-ngapain. Sebab setiap aku nganggur, aku selalu meresahkan sisi ketidakbergunaanku hingga muncul sikap rendah diri. Dan itu menyiksa pikiran juga mental. Pertanyaannya, apakah banyak kegiatan hingga tidak punya waktu luang adalah wujud produktivitas? Tentu tidak selalu. Aku suka rebahan, memang nikmat gila. Namun apakah goler-goler dengan gulir-gulir media sosial dikatakan produktif? Dan menata ulang kamar di hari kerja juga w

Pekan Tiga: Sajak Kemelekan

Gambar
LITERASI USIA   Pada kelopak waktu yang disepakati Tuhan Aku ingin bercerita / Usiaku menuju bukit balik kata yang tengah menumpuk di hampar keseharian Ia ingin berjarak dari hiruk pikuk kesibukan yang begitu pekat Rapat oleh mimpi pada bilik-bilik kekhawatiran Jalanan kota ramah dengan gemuruh asap keangkuhan Para pejalan berlarian mengunduh ego yang makin akrab bagi tubuh Sementara, lamat-lamat hadir suara lalu mendekat Semakin nyaring Mengiang ledakan Mengetuk balik jendela kesendirian Berulang mengirim prasangka yang tak jemu berkata: Bacalah, pikirlah, tulis!   Demikian tajam Mencari sela-sela pori Mengikuti aliran darah Tiba menyapa jantung Mengelus manja otak Mengusap hati yang resah Hingga meraba nyawa Tak henti menghampiri ceruk-ceruk tubuhku yang senyap Ada getar diri yang menularkan desir cinta pertama dan berharap selamanya Terlintas jejakan hening yang teguh terjaga dan bimbang terlelap Merawat kedalaman semesta Menumbuh

Antologi Karya Jurnalistik dan Sedikit Ceritanya

Gambar
                   Halo pengunjung blogku. Unggahan artikel kali ini akan berisi tentang karya-karya tulisku yang pernah dimuat di media online dan cetak; khusus untuk artikel jurnalistik. Sebelumnya aku mau cerita sedikit nih tentang kegemaranku di dunia jurnalistik. Sejak SMP aku sudah tertarik dengan kepenyiaran teman-teman. Namun terhalang, sebab aku pernah menjadi Rosi yang pemalu sebelum akhirnya menjadi Rosi yang sekarang. Masih pemalu juga sih, tapi lumayan berkurang lah. Berkat media sosial yang sebenarnya bisa jadi tempat berlatih menghadapi orang secara virtual.                 Saat SMA aku tergabung menjadi tim jurnalis utama di sekolahku, sekaligus menjadi delegasi sekolah ke komunitas jurnalis di kotaku. Namanya Kojurda (Komunitas Jurnalis Muda) Kediri Raya. Di sana aku diajari banyak hal tentang media dan produksinya. Aku dan timku pernah kunjungan studi di salah satu media ternama di Indonesia, Jawa Pos. Kami belajar bagaimana berita tersebut didapatkan wartawan, ditu

Pekan Dua: Sekilas tentang Harga Diri

Gambar
Hai pembaca. Sebab pekan lalu aku sudah cerita-cerita. Sekarang waktunya bahas sesuatu yang sedikit membutuhkan riset. Tetapi sebelum ke topik utama, yuk sama-sama doain beberapa wilayah di Indonesia yang sedang mengalami musibah. Semoga dikuatkan Tuhan dan lekas pulih dengan keadaan terbaik. Aamiin. Terima kasih. Kalian pernah gak sih ada di masa, suka banget menyalahkan diri sendiri? Setiap sedikit kesalahan yang dilakukan, even dia tidak terlalu berdampak dan mudah diperbaiki, kalian tetap saja tidak terima dengan kesalahan yang sempat kalian lakukan tersebut. Pasti pernah ya? Atau pura-pura bodo amat padahal hati terdalam berkata, seharusnya aku tidak begini, tidak begitu lalalala. Itu yang akan kita bahas kali ini. Harga diri atau biasa disebut self-esteem . Kalian mengartikan harga diri itu apa sih? Perasaan cinta terhadap diri sendiri? Atau rasa bangga sebab menjadi diri yang sekarang? Atau sebuah penilaian individual terhadap dirinya sendiri? Banyak sekali pengertian menge

Pekan Satu: (masih) Bicara Kilas Balik

Gambar
Masih pekan satu kan sekarang? Kali ini mau cerita aja sih. Santai, tidak mikir dan tidak riset. Sebentar, hai... aku belum salam.  Assalamualaikum teman-teman. Bertemu lagi dengan pemilik blog yang berkunjung hanya untuk pelarian. Agar perlahan pulih mari menambah koleksi tulisan lagi mulai pekan satu 2021 . Masih saja kilas balik ya, Ros. Iya. Blog-ku belum dapat jatah. Akhir pekan lalu, aku bertanya tentang apa makna 2020 melalui instagram. Jawaban teman2 beragam. Semua menarik dan sudah terespon, baik publik maupun pribadi. Kini saatnya aku bercerita 2020 tentang diriku yang bertumbuh dengan banyak pupuk jenis baru. 2020 aku awali dengan tugas akhir program sarjanaku. Aku tahu jika aku bicara skripsi akan panjang, melelahkan, dan dramatis tapi bakal banyak pesan alam di sana. Jadi, kubuat episode khusus. Nantikan saja kalau berkenan. Selain itu, awal tahun aku juga hectic dengan program relawan dan program festival buku di Malang Raya. Satu hal yang paling kusyukuri adalah kese

Bicara Kebiasaan Menunda

Gambar
sumber: twitter Siapa di antara kalian yang proscrastinator? Aku rasa pernyataan Piers Steel, seorang ahli tingkah laku manusia akan sedikit menenangkan kalian yang sering menunda pekerjaan. Kata beliau, 95 dari 100 manusia suka menunda pekerjaannya. Itu artinya, kamu masih dalam lingkaran kewajaran. Tapi nih, kalau terus-terusan melakukan aktivitas menunda selain merugi, ternyata bisa juga menjadi gangguan psikologis, Teman. Aku pernah berdiskusi dengan seorang teman tentang manfaat menunda pekerjaan. Apa? Emang ada manfaatnya? Wkwkwk. Nah ini yang akan aku tulis, berdasarkan pengalaman dan apa yang aku baca. Procrastination atau kebiasaan menunda adalah aktivitas yang sebenarnya muncul bukan karena seseorang memiliki masalah terhadap waktu atau tugasnya. Namun bermasalah terhadap mood. Kondisi ini tidak permanen, tidak pula muncul sekali waktu. Ia cenderung berulang.  Hm, setelah menunda suatu pekerjaan, apakah kamu merasa bersalah? Perasaan tersebut muncul karena kamu secara sadar d

Mengapa Punya Hobi Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Gambar
"Kok dia bisa ya lulus duluan? Padahal aku lebih rajin bimbingan." "Dia bisa jadi volunteer internasional, berarti aku juga harus bisa. Kan bahasa Inggrisku tidak kalah oke dengannya." "Pencapaiannya banyak banget ya, gak kayak aku yang kentang gini." "Pengen deh jadi putih seperti mbak itu." Dan banyak ungkapan-ungkapan lain yang pada intinya adalah membandingkan diri. Bahan rujukan untuk membuat tulisan ini sudah ada sejak aku sadar, mengapa aku sering menetapkan standar diri berdasarkan apa yang aku lihat. Beberapa waktu termotivasi, beberapa waktu lagi iri, sisanya overthinking. Mantap gak tuh. Nah, tulisan ini akan membahas tentang, sebenarnya perlu gak sih membandingkan diri dengan orang lain? Dikutip dari salah satu jurnal American Psycological Association tahun 2010, intinya membandingkan diri adalah menjadikan (kondisi dan posisi) orang lain sebagai sumber informasi untuk menentukan kondisi dan posisi kita. Dalam hal apa? Kemampuan ( how