"...Teruntuk cinta yang senantiasa menemani
derap langkahku.
Terima kasih untuk kesan jatuh yang penuh kasih..."
 |
Pembukaan PKA oleh Bapak Syamsul Hadi selaku WR III UM |
Bulan
ketiga minggu terakhir nomor dua dari tahun ini, aku diberikan suatu tanggung
jawab yang lebih besar dari biasanya. Oleh
organisasi pertama kala aku duduk di bangku kuliah. Tanpa terpikirkan olehku,
dan kurasa bukan porsiku saat itu, namun anggap saja ini sebuah kepercayaan
baru dari kawan-kawanku disini, eitz salah, bukan kawan tapi saudara. Kegiatan
yang aku maksud ini merupakan kegiatan incidental terakhir yang akan jadi
pengalaman besar untukku. Sebelumnya, aku memang telah merasakan hal yang sama.
Diberi tanggung jawab yang lebih dari sebelumnya. Namun, masih saja gugup, dan
takut kesalahan langkah yang akan aku tapaki. Jelas saja, bagaimana tidak pada
dasarnya sekolah dan kuliah itu berbeda.
 |
Keceriaan salah satu warga saat Opening Games |
|
|
Pekan
Kreativitas Asrama 2017, ya itu namanya. Suatu kegiatan tahunan Asrama sebagai
wadah penyaluran bakat-bakat terpendam warga Asrama. Squad dari PKA 2017 sudah menyiapkan segala keperluan acara dari H-
3 pekan. Tanpa aku pungkiri, memang banyak sekali kendala yang datang baik
tiba-tiba atau pun sudah jadi kebiasaan. Namanya juga kerja tim, tidak semudah
mengatur seorang diri. Namun, aku bersyukur memilih mereka, panitia hebat.
 |
Salah satu maskot AFC Astra |
 |
Salah satu maskot AFC Astri |
 |
Penyerahan hadiah dan souvenir |
 |
Foto bersama RT yang mengusung tema negara Thailand |
Pra-acara,
Alhamdulillah proposal berjalan lancar dan (hanya) terlambat sehari dari deadline.
Hanyanya tolong diperhatikan. Itu juga karena proposal harus menginap dulu di
rumah Bapak pembina gara-gara kesibukan beliau. It’s okey, saya rasa itu di
luar perkiraan. Hihi… Keesokan harinya aku bersama ketupelku menghadap sang
atasan. Hal yang paling membosankan kala itu adalah menunggu. Hmm… tidak ada
topik pembicaraan yang seru saat itu. Entah apa yang terjadi pada diriku,
biasanya aku memiliki banyak topik, namun tiba-tiba aku menjadi sosok yang
sebenarnya bukan aku, mulutku kelu.
 |
Persiapan panitia saat lomba CCU |
Hari-H
acara, kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yaitu tanggal 7-9 April 2017.
Secara keseluruhan acara telah berjalan dengan lancar, kendalanya klasik sama
seperti acara sebelumya dan itu suatu kebiasaan “kemoloran waktu”. Aku rasa itu
penyakit Indonesia yang sulit disembuhkan, perlu berkaca dari negara lain. Selain
itu semua membuatku bangga pada squad-squad PKA 2017. Kendala-kendala itu dapat
teratasi dengan cepat.
 |
Penyerahan souvenir untuk juri lomba
|
Kegiatan ini memiliki banyak sekali lomba-lomba yang wajib diikuti oleh seluruh warga. mulai dari bidang akademik yaitu Cerdas Cermat Umum, Bazar, dan Cipta Poster. Hingga, non-akademik yaitu Senam Kreasi & Futsal, Festri & Astravaganza, Asrama Fashion Carnival hingga Gebyar Puncak. Mengusung tema " 'Natura Concetta' Realisasikan Kreativitas, Tingkatkan Sportivitas, Menuju Dunia Tak Terbatas". Dalam hal ini kami memilih tema negara-negara dunia yang akan dijadikan tema RT untuk mengikuti berbagai cabang lomba. Harapannya bahwa pemuda Indonesia memiliki pandangan yang global dan juga mampu menjadi negara pemikir dunia di masa mendatang.
 |
Karnaval keliling oleh warga |
 |
Penampilan panitia saat gebyar puncak |
Pelajaran
baru apa yang aku dapat? Banyak sekali sebanyak-banyaknya. Dari sini aku
belajar mengenai kerja tim, belajar mengontrol diri, belajar atasi masalah yang
belum teratasi oleh panitia lain, belajar mengambil keputusan, dan belajar
menjadi seorang yang mampu menutupi kendala acara. Bukan tanpa masalah, hingga
aku dibuat menangis pun aku tetap harus menjadi seseorang yang katanya stay cool like my partner. Mengapa partner? Iya, si partnerku a.k.a
ketupelku itu anak yang tidak pernah rapuh, baper dengan suatu hal yang
terjadi. Ia anak yang dingin. Dari luar sih kelihatannya seperti itu, entah dalamnya. Di balik itu
semua, fixed dia nyebelin.
 |
Senam bersama warga Astri dan juri senam |
Pengalaman
anti mainstreamnya, aku merasakan sensasi tiga hari total jam tidurku hanya 8
jam kurang. di batas kewajaran. Aku juga merasakan tidur di panggung
malam-malam loh, menggigil (jujur ini sebuah kesalahan, bukan sebuah
kesengajaan). Dan yang lebih-lebih dari semuanya adalah sensasi campur aduk di
malam hari sebelum gebyar puncak, so
excited… harus debate sama Ibuknya asrama, dimarahin ketupel karena
terlalu rapuh, diejekin melulu sepanjang malam karena cengeng but, This is a precious
experience. And I wanna said
Thanksful partner nyebelin, kakak-kakak pembimbing, dan squad PKA yang best of the best than me. I wanna be honest if I fell in love with u all <3 so,
thank so much much…
 |
Foto bersama Squad Panitia PKA 2017 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar