Sepekan Saja
Serasa Nikmat
Assalamualaikum
kawan blogger. Masih dalam suasana lebaran nih. Taqabalahu minna wa minkum.
Shiyaamana wa shiyaamakum. Kullu’aam wa antum bikhair. Happy Ied Ul-Fitr 1438 H
everyone. May all happiness to you. Maapin segala kekhilafan Rosi selama ini
ya, mungkin ada tulisan saya yang kurang berkenan, maapin J. Oke, next to the point guys, di
suasana lebaran seperti ini kalian pasti menggunakan special moment untuk
berkumpul dengan semua keluarga besar. Yak an? Tidak jarang sanak saudara dari
ujung timur sampai ujung barat berkumpul jadi satu. Kalau aku bilang nih ya, mirip reuni akbar perak 25th
gitu. Hehe. Alhamdulillah, semua disyukuri karena masih bisa bersilaturahmi
dengan keluarga besar ya guys.
Nah, kalau
sudah berkumpul semua, apa yang akan dilakukan selanjutnya? Mengobrol. Ya.
Banyak sekali tema pembicaraan diantara kami. Eh, kami. Ini bukan diksi yang
tepat, mungkin lebih tepatnya adalah mereka. Karena dalam kesmpatan kali ini
aku memilih menjadi seorang pendengar dan penjawab saja. Biasanya, moment
lebaran digunakan oleh para sesepuh untuk mengulik hal-hal yang hanya sempat
ditanyakan saat lebaran saja. Pastinya kepada anak cucunya. Ini bagian paling
menyiksa bagiku. Ah.. sudahlah tidak usah dibahas terlalu jauh. Pertanyaannya
simple aja; sudah gedhe, sudah berani bawa cowok belum? Kalau pertanyaan semacam
itu muncul siap-siap saja aku pasang tatapan tajam ke Ibu. Tanpa kode
macem-macem, Ibu biasanya langsung jawab, “kalau berani bawa cowok sekarang,
dinikahkan aja sebelum kuliah semester depan” Aman.
Oh ya guys,
Ramadan dan lebaran kali ini kan bebarengan dengan libur semester genap jadi
cukup lama juga nih teman-teman sekampus liburannya. So, kalian udah kemana
aja? Sama pasangan nggak? Eh, jangan tanya balik ke aku ya. Oke, jadi liburan
semester genap tahun ini aku hanya libur total 3 pekan dari 3 bulan libur
sesungguhnya. 2 pekan di awal libur semester hingga pertengahan puasa, dan sepekannya
saat libur lebaran ini. Kalau ditanya kurang, ya kurang banget. Tahu kenapa jatah
liburanku hilang hingga 90%? Karena tanggung jawab Negara yang perlu perhatian
lebih. Cukup.
Lebaran
tahun ini Alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berkumpul
bersama keluarga di Kediri. Berbeda dengan lebaran tahun sebelumnya, tahun ini
aku merasa payah sekali selama sepekan di rumah. Bagaimana tidak, ayah dan ibu
semangat 45 untuk bersilaturahmi hingga saudara terjauh sekali pun. Bahkan, di
lebaran ke 1 hingga ke 4 aku sekeluarga keluar rumah dari pagi dan baru balik
pukul 22.00 WIB. Karena terlalu bersemangat jadi jarang banget open house.
Tapi, asal bersama keluarga semua payah tidak terasa. Terasanya nanti kalau mau
tidur. Huft.. Pernah nih ya saat ingin silaturahmi ke salah seorang teman lama
ayah kita sampai kesasar 3 kali. Saking lamanya tidak pernah berkunjung dan
main ke daerah tersebut, ayah tidak tahu kalau jembatan dan jalan yang biasa
dilewati rusak dan ditutup. Alhasil kita cari jalan lain yang belum pernah kita
lewati sebelumnya. Dan sampailah kita di jalan buntu, setelah sekitar 65 minute
muter-muter. Oke, I really know if my father over like ride, but yo ojo gitu
juga kaliii… Jujur aku ngambek kala itu, gimana gak annoyed panas bung. Yap,
gue egois. Dan hal ini tidak trjadi sekali saja, tapi berulang kali.
Itu tadi gue curhat tentang sekelumit kisah di hari raya idul fitri tahun ini. Idul fiteri paling beda dari tahun-tahun sebelumnya, why? Ya karena ayah berbeda dari biasanya, beliau paling bersemangat membara berapi-api untuk mengunjungi one by one sanak saudaranya. Pun sama dengan ibu. Aku hanya ngikut kemana mereka berkelana (kok tiba-tiba puitis begini). Selanjutnya, berbeda karena liburan tahun ini dikejar oleh waktu dimana aku tak sanggup melarikan diri. Oh, Im still trying my best positive think here, aku akan dapat pengalaman yang mungkin tak bisa ku ulang kedua kalinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar